Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Maksiat adalah Jalan Menuju Kekufuran

Termasuk ucapan indah dari para salaf – semoga rahmat Allah tercurah atas mereka – adalah:  المعاصي بريد الكفر "Maksiat adalah jalan menuju kekufuran" Dan yang dimaksud di sini adalah setiap dosa selain syirik. Para ulama salaf tidak bermaksud bahwa suatu dosa itu sendiri adalah kekufuran. Sudah menjadi hal yang diketahui di kalangan Ahlus Sunnah bahwa melakukan maksiat sendirian (tanpa disertai pengingkaran terhadap hukum Allah) tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Allah, dan tidak menjatuhkannya ke dalam riddah (kemurtadan). At-Thahawi berkata dalam ‘Aqidah-nya: " ولا نُكَفِّرُ أحدًا من أهلِ القِبلةِ بذَنبٍ ما لم يَستحِلَّه " "Kami tidak mengkafirkan seorang pun dari kalangan Ahlul Qiblah karena suatu dosa, selama ia tidak menghalalkannya." Lalu beliau menegaskan lagi dengan ucapannya: " ولا نقولُ: لا يَضُرُّ مع الإيمانِ ذَنبٌ لِمن عَمِلَه " "Dan kami tidak mengatakan bahwa tidak ada dosa yang membahayakan iman bagi pelakunya." Ini...

Waspada terhadap Fenomena Mengikuti dan Meniru Para Selebriti

Alhamdulillah , segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita akal untuk menimbang, hati untuk merasa, dan pedoman hidup agar tidak terombang-ambing dalam arus kebudayaan yang menyesatkan. Manusia pada dasarnya diciptakan dengan fitrah mencintai ketenaran dan mendambakan popularitas. Ketenaran memiliki daya tarik tersendiri—ia adalah syahwat yang membuat banyak orang rela berjuang keras bahkan mati-matian untuk meraihnya. Meski hal ini adalah sesuatu yang naluriah dalam diri manusia, namun yang lebih berbahaya justru terletak pada bagaimana mayoritas orang dengan mudah terpesona oleh para selebriti. Mereka bukan hanya mengikuti berita-beritanya, tetapi juga berusaha meniru dan menjadikan para selebriti sebagai panutan dalam hidup mereka. Fenomena ini bukanlah hal baru. Al-Qur’an telah mengisahkan bagaimana sebagian manusia pada masa lalu pun terpedaya oleh penampilan duniawi, seperti kaum yang terpesona kepada Qarun. Allah berfirman: "Maka keluarlah Qarun kepada kaum...

Madkhaliyyah: Asal-Usul, Ciri, dan Kontroversi"

Syaikh Rabi’ Al Madkhali telah wafat. Sudah sepatutnya bagi kita untuk mendoakan rahmat dan ampunan bagi beliau, serta menyikapi kesalahan-kesalahan ( zallah ) beliau dengan pendekatan yang ilmiah. Namun, penting pula untuk memahami kekeliruan beliau yang membuat pemikiran-pemikirannya kemudian digolongkan sebagai bagian dari suatu sekte. Mengenal Pemikiran Madkhaliyyah (Asy Syaikh Asy Syarif Dr. Al Hassan Al Kattani ḥafiẓahullah ) Kemunculan pemikiran Madkhaliyyah mulai tampak jelas saat terjadi Perang Teluk Pertama, ketika Saddam Hussein dari Irak menyerang dan mencaplok Kuwait pada tahun 1410 H, serta mengancam keamanan Kerajaan Saudi. Saudi kemudian meminta bantuan militer dari Amerika Serikat. Saat itulah Syaikh Ṣafar Al Ḥawali (semoga Allah membebaskannya) dan sejumlah ulama lainnya tampil menentang langkah tersebut, dengan mengemukakan dalil-dalil yang mengharamkan meminta bantuan kepada orang kafir untuk melawan sesama Muslim. Namun, muncul pula tokoh seperti Syaikh Rabi’ bin H...

Catatan Kritis Seorang Muslim atas Insiden Penyerangan Retret Kristen di Cidahu: Refleksi untuk Umat dan PBNU

Saya, sebagai seorang muslim, merasa sedih sekaligus prihatin melihat peristiwa penyerangan tempat ibadah di Cidahu, Sukabumi. Apapun alasan yang dikemukakan, tindakan main hakim sendiri, apalagi berujung kekerasan atas nama agama, adalah cerminan kemunduran moral dan intelektual sebagian umat ini. Padahal Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam dengan tegas melarang keras umat Islam mengganggu non-muslim yang hidup damai di tengah kita, termasuk Ahludz Dzimmah maupun Mu'ahad. Beliau bersabda: ألا مَن ظلمَ مُعاهدًا، أوِ انتقصَهُ، أو كلَّفَهُ فوقَ طاقتِهِ، أو أخذَ منهُ شيئًا بغَيرِ طيبِ نفسٍ، فأَنا حَجيجُهُ يومَ القيامةِ “Ketahuilah! Barang siapa men‑zalimi seorang mu'ahad), atau mengurangi haknya, atau membebaninya di luar kemampuannya, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaannya, maka akulah yang akan menuntutnya pada Hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud) Dan mari kita bicara jujur. Percayalah, anak-anak yang menjadi korban "barbarisme" umat Islam di Cidahu itu, be...