ذَٰلِكَ
الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Coba renungkan deh, kenapa Allah gak bilang "petunjuk
bagi orang-orang Islam" (لِلْمُسْلِمِينَ)?
Padahal kan semua Muslim baca Al-Qur’an. Tapi ternyata, gak
semua Muslim itu dapat petunjuk dari Al-Qur’an secara utuh. Karena Islam itu
bertingkat—ada yang masih sekadar Muslim, dan ada yang sudah naik kelas
menjadi muttaqin (orang yang bertakwa). Nah, petunjuk dalam
Al-Qur’an ini paling “nempel” ke mereka yang berada di level muttaqin ini.
1. Muslim yang masih berkubang dalam dosa besar
Mereka ini mungkin masih sholat, puasa, ngaku beriman, tapi
juga masih main judi, berzina, percaya ramalan, atau hal-hal serupa. Mereka
ambil sebagian isi Al-Qur’an, tapi juga mengabaikan sebagian lainnya. Allah
ingatkan secara keras:
أَفَتُؤْمِنُونَ
بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ
مِنكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ
يُرَدُّونَ إِلَىٰ أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
تَعْمَلُونَ
"Apakah kalian beriman kepada sebagian isi Kitab dan
mengingkari sebagian yang lain? Maka tiadalah balasan bagi siapa yang berbuat
demikian di antara kalian selain kehinaan dalam kehidupan dunia, dan pada Hari
Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang sangat berat. Allah tidak lengah
dari apa yang kalian kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 85)
Gak heran kalau hidayah dari Al-Qur’an pun tidak turun
secara utuh kepada mereka.
2. Muslim yang suka meremehkan dosa kecil
Mereka ini mungkin gak jatuh ke dosa besar, tapi menganggap
enteng dosa-dosa yang kecil. Padahal, kalau dosa kecil dilakukan terus-menerus
tanpa taubat, dampaknya bisa jadi sama parahnya. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam pernah mengingatkan
hal ini kepada Aisyah:
عن
عائشة رضي اللّه عنها، قالت: قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: يَا
عَائِشَةُ، إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ
طَالِبًا
Serem ya? Yang kelihatan kecil di mata manusia, belum tentu
kecil di sisi Allah.
3. Orang-orang yang bertakwa
Nah, ini dia golongan yang benar-benar dapat petunjuk dari
Al-Qur’an. Mereka bukan cuma Muslim biasa, tapi benar-benar menjadikan
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Mereka berusaha menjalankan semua perintah,
meninggalkan semua larangan, dan menjaga akidah dari penyimpangan—termasuk
tidak menyamakan Allah dengan makhluk.
Orang-orang seperti inilah yang disebut المتقين—yang
senantiasa membersihkan hatinya dari syahwat dan syubhat, ibadahnya tulus
(ikhlas), dan pikirannya fokus mencari ridha Allah.
So, Apa Kesimpulannya?
Kalau kita ingin dapat hidayah yang utuh dari Al-Qur’an, yuk sama-sama naikkan
level kita dari sekadar Muslim menjadi muttaqin. Mulai dari memperbaiki dosa,
berhenti meremehkan yang kecil, dan serius belajar isi Al-Qur’an.
Semoga Allah mudahkan kita untuk jadi bagian dari الْمُتَّقِينَ.
Komentar
Posting Komentar