Allah sudah mengingatkan:
(QS. An-Najm: 32)
Ini sangat berbahaya jika kita mulai berpikir, “Ibadahku lebih banyak dari dia,” atau “Aku lebih saleh dari dia.” Itu pertanda kita telah terjebak dalam ujub—kagum terhadap diri sendiri. Dan ujub ini bisa menghancurkan amal tanpa kita sadari.
Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wasallam telah mewanti-wanti:
(HR. Al-Baihaqi)
Lalu, bagaimana agar kita tidak terjebak?
Pertama, sadari bahwa semua amal adalah karena pertolongan Allah, bukan karena kehebatan diri kita.
Kedua, fokus pada muhasabah diri, bukan membandingkan diri dengan orang lain.
Ketiga, jangan mudah menilai orang lain lebih buruk. Bisa jadi, ia sedang diuji dengan syahwatnya.
Keempat, terus berdoa agar dijauhkan dari ujub—Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam sering berdoa agar hatinya senantiasa rendah hati.
Ingat sabda Nabi shalallahu 'alayhi wasallam yang lain:
(HR. Bukhari)
Sehebat apa pun ibadah kita hari ini, jika di akhir hayat justru tersesat, semua bisa sia-sia. Sebaliknya, orang yang tampak biasa saja, namun menjelang akhir hidupnya banyak beramal shalih, bisa jadi dialah yang meraih husnul khatimah.
Jadi, jangan sampai kita tertipu oleh perasaan lebih baik dari orang lain. Bisa jadi, mereka yang kita anggap kurang justru lebih tinggi derajatnya di sisi Allah kelak.
Komentar
Posting Komentar