Langsung ke konten utama

Keutamaan-keutamaan Berpuasa

keutamaan puasa ramadhan

Setelah mengilmui tentang dalil-dalil hukum seputar puasa Ramadhan, maka untuk membangkitkan semangat kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan penting bagi kita mengetahui dan mengilmui keutama-keutamaan berpuasa. Keutamaan puasa adalah suatu yang agung, di antara hadits shahih yang menjelaskan tentang keutamaannya sebagai berikut"

- Bahwasanya puasa itu telah dikhususkan oleh Alla 'azza wajalla bagi diri-Nya, dah bahwasanya Dia-lah yang langsung memberikan pahalanya, dengan melipatgandakan pahalanya untuk orang yang berpuasa dengan tanpa batas, di dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu disebutkan;

إِلا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ .....

".... Kecuali puasa, karena puasa adalah milikku, dan aku yang memberikan pahalanya" (HR. Bukhari)

- Sesungguhnya puasa itu tidak ada tandingannya, karena hanya puasalah yang memiliki keutamaan yang besar dan pahala-pahala yang melimpah bagi mereka yang mengerjakannya. Di dalam hadits Rasulullah shollallahu 'alayhi wasallam menyebutkan'

عليك بالصَّومِ فإنَّه لا مثلَ له...

"... Wajib antasmu berpuas, karena sesungguhnya ia adalah ibadah yang tiada tandingannya.." (HR. An Nasa-i)

- Do'a orang yang berpuasa tidak akan ditolak, sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu Nabi shallallahu 'alayhi wasallam bersabda;

ثلاث دعوات مستجابات : دعوة الصائم ، ودعوة المظلوم ودعوة المسافر

"Ada tiga orang yang doanya diijabah, do'a orang yang berpuasa, do'a orang yang dizhalimi, dan do'a orang yang musafir.” (HR. Al Bayhaqi)


- Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat mereka menjalani ibadah berbuka puasa dan kebahagiaan apabila ia berjumpa dengan Rabb-nya dalam keadaan berpuasa. Diterangkan oleh Nabi shollallahu 'alayhi wasallam dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anh;

للصائم فرحتان: فرحه حين يفطر، و فرحة حين يلقى ربه

"Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: bahagianya saat tiba waktunya berbuka, dan bahagianya saat berjumpa dengan Rabb-nya." (HR. Muslim & Ahmad)

- Puasa akan memberikan syafa'at di Hari Kiamat bagi orang yang berpuasa. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah di dalam isnadnya dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu:

يَقُولُ الصِّيَامُ : أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ

"Berkatalah Ash Shiyaam:"Wahai Rabb, aku telah menghindarkannya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at kepadanya." (HR. Ahmad)

- Bau mulut orang yang berpuas aitu lebih harum di sisi Allah 'azza wajalla daripada harumnya. bau mulut tersebut dikarenakan sebab ibadah yang begitu dicintai oleh Allah jalla jalaaluh.


لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Sungguh Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari pada bau minyak wangi.” (HR Bukhari & Muslim)


- Puasa adalah perisai dan benteng manusia yang paling kuat yang mencegah dari siksa api neraka.

الصِّيَامُ جُنَّةٌ

Puasa adalah perisai” (H.R. Bukhari dan Muslim).

            Masih banyak lagi hadits-hadit yang menerangkan mengenai keutamaan berpuasa, sehingga Allah subhanahu wata'ala menyiapkan satu pintu di surga yang di namakan Rayyan, di mana tidak ada yang memasuki surga melewati pintu itu kecuali orang-orang yang (istiqomah) berpuasa.

            Kemudian berkaitan dengan puasa Ramadhan secara khusus, puasa Ramadhan adalah pilar (rukun) Islam. Al Quran diturunkan di bulan ini dan pada bula ini pula terdapat Laylatul Qadr yang lebih baik dari pada seribu bulan. Apabila bula Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Puasa di bulan Ramadhan sama dengan puasa sepuluh bulan penuh.

            Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah 'azza wajalla, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni, dan Allah mempunyai banyak orang-orang yang dibebaskan dari neraka pada setiap berbuka. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah;

إنَّ لله عتقاءَ في كلِّ يوم وليلة، لكلِّ عبد منهم دعوةٌ مستجابة

"Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala memberikan kebebasan dari siksa neraka pada setiap malam –yakni di bulan Ramadan- dan sesungguhnya setiap muslim pada waktu siang dan malam memiliki doa yang terkabul ( mustajabah)" (HR. Ahmad)

            Demikian mengenai keutamaan berpuasa dan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan khususnya. Semoga Allah jalla jalaaluh memberikan taufiq dan hidayah kepada kita agar dapat melaksanakan ibadah Ramadhan dengan kekhusyukan. Allahu a'lam. Semoga bermanfaat.



-----
Referensi:
- Kayfa Na'isy Ramadhan wa sab'un mas-alah fish shiyaam, Syaikh Abdullah Shalih, Syaikh Muhammad bin Shalih al Munajjid, Rajab 1438 H.
- https://islamqa.info/ar/articles/37/
- https://dorar.net/hadith/sharh/75672
- https://www.alukah.net/sharia/0/58229/
- https://www.alukah.net/sharia/0/58263/
- https://islamqa.info/ar/answers/196054/
- https://vb.tafsir.net/tafsir32690/


-----
Juma'at Malam Ba'da 'Isya, 23 Sya'ban 1441, Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi
Penulis: Ahmad Abdul Malik Yursifan
Artikel Jalanlurus.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Puasa Tathowwu'

Setelah sebulan penuh kita menjalani puasa di bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam juga memberi contoh untuk melakukan puasa tathawwu’ . Ini bukan nama sebuah amaliyah baru, melainkan nama lain dari puasa sunnah. Tujuan dari puasa ini adalah dalam rangka muqarrabah , yakni mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apa saja bentuknya, kapan saja waktunya, serta apa keutamaannya? In syaa Allah penjelasannya sebagai berikut: 1. Puasa 6 hari di bulan Syawal Abu Ayyub Al-Anshari meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa." (HR. Muslim) 2. Puasa Senin dan Kamis Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam ditanya mengenai puasa pada hari Senin. Beliau men...

Khutbah Idul Fitri 1441 H: ”Mengambil Hikmah di Tengah Musibah dan Wabah Corona”

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ Jama’ah kaum muslimin rahimahi wa rahimakumullah… Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah jalla wa ‘ala atas segala limpahan karunianya sehingga kita mampu menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, dan hari ini kita dipertemukan kembali kepada hari raya idul fitri. Tentunya kita berharap bahwa puasa Ramadhan kita diter...

Labelnya Salafi, Mentalnya Bani Israil

Secara lughawy (bahasa)   istilah hizbi berasal dari kata Arab "ḥizb" ( حزب ) yang berarti kelompok atau golongan. Adapun secara isthilahiy  (syar'i), hizbi mengacu pada seseorang yang membangun loyalitas dan permusuhan atas dasar kelompok-golongan, bukan atas dasar kebenaran. Ia “mendewakan” tokohnya, membela kelompoknya secara membabi buta, dan menolak kebenaran bila datang dari luar afiliasinya. Fanatisme seperti inilah yang dikritik keras oleh para ulama salaf, termasuk Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, karena ia merupakan akar perpecahan umat dan warisan buruk dari kaum terdahulu yang telah Allah kecam dalam Al Qur’an. Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah memberikan peringatan yang sangat tajam terhadap fenomena fanatisme individu dan kelompok. Beliau berkata: مَنْ نَصَبَ شَخْصًا كَائِنًا مَنْ كَانَ، فَوَالَى وَعَادَى عَلَى مُوَافَقَتِهِ فِي الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ، فَهُوَ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا "Barangsiapa yang mengangkat seseoran...