Langsung ke konten utama

Bid’ah, Akhlak, dan Keutuhan Islam


Agama ini bisa rusak gara-gara dua hal: bid’ah dan akhlak yang buruk. Bid’ah ngerusak kemurnian syariat karena nambahin sesuatu yang nggak pernah diajarin Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam. Sementara itu, akhlak yang buruk bikin orang-orang jadi ilfeel sama Islam. Soalnya, banyak yang menilai Islam dari cara hidup pemeluknya.

Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam udah wanti-wanti soal bid’ah dalam hadisnya:

عن جابر رضي الله عنه، قال: كان رسول الله ﷺ إذا خطب احمرت عيناه، وعلا صوته، واشتد غضبه، كأنه منذر جيش، يقول: أما بعد، فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدى هدى محمد ﷺ، وشر الأمور محدثاتها، وكل بدعة ضلالة

"Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Dahulu apabila Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam berkhutbah, mata beliau memerah, suara beliau meninggi, dan kemarahan beliau memuncak, seakan-akan beliau memberi peringatan kepada pasukan musuh. Beliau berkata: 'Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu 'alayhi wasallam, seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap bid’ah itu sesat’.” (HR. Muslim)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah juga pernah bilang, setiap ada bid’ah yang muncul, pasti ada sunnah yang ikut ilang.

فما أحدث الناس بدعة إلا رفع مثلها من السنة

"Nggak ada manusia yang mengada-adakan bid’ah, kecuali pasti ada sunnah yang diangkat (dihilangkan) akibatnya." (I’lam al-Muwaqqi’in, 1/125)

Inilah yang kejadian kalau bid’ah makin merajalela. Sunnah jadi makin asing, dan lama-lama Islam malah rusak sendiri.

Tapi, Islam juga bisa rusak gara-gara akhlak yang buruk. Nggak sedikit orang yang ngaku pengikut sunnah dan menjaga aqidah, tapi justru dikenal karena sikapnya yang kasar, arogan, dan gampang merendahkan orang lain. Padahal, Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam pernah bersabda:

إن من خياركم أحسنكم أخلاقا

"Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Imam Al-Ajurri rahimahullah juga menegaskan bahwa akhlak yang baik adalah bagian dari agama dan tanda orang bertakwa.

فإن حسن الخلق من دين الله عز وجل، وهو صفة أولياء الله المتقين

"Sesungguhnya akhlak yang baik adalah bagian dari agama Allah, dan itu adalah sifat wali-wali Allah yang bertakwa." (Akhlaq al-‘Ulama, hlm. 19)

Islam itu agama rahmat. Allah Ta’ala sendiri berfirman:

وما أرسلناك إلّا رحمة للعالمين

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107)

Jadi, kalau ada orang yang ngaku bela Islam, ngaku mengikuti manhaj salaf tapi akhlaknya jauh dari yang diinginkan Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam berarti ada yang salah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata:

الدّين كلّه خلق، فمن زاد عليك في الخلق فقد زاد عليك في الدّين

"Agama ini seluruhnya adalah akhlak. Maka siapa yang melebihi kamu dalam akhlak, berarti dia melebihi kamu dalam agama." (Madarij as-Salikin, 2/294)

Intinya, menjaga Islam bukan cuma dengan nolak bid’ah, tapi juga dengan memperbaiki akhlak. Jangan sampai ada orang yang ngerasa aqidahnya udah lurus, tapi malah bikin orang lain menjauh dari Islam gara-gara perangainya yang nyakitin hati. Karena sebagaimana bid’ah bisa ngilangin sunnah, akhlak yang buruk juga bisa jadi noda dalam aqidah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labelnya Salafi, Mentalnya Bani Israil

Secara lughawy (bahasa)   istilah hizbi berasal dari kata Arab "ḥizb" ( حزب ) yang berarti kelompok atau golongan. Adapun secara isthilahiy  (syar'i), hizbi mengacu pada seseorang yang membangun loyalitas dan permusuhan atas dasar kelompok-golongan, bukan atas dasar kebenaran. Ia “mendewakan” tokohnya, membela kelompoknya secara membabi buta, dan menolak kebenaran bila datang dari luar afiliasinya. Fanatisme seperti inilah yang dikritik keras oleh para ulama salaf, termasuk Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, karena ia merupakan akar perpecahan umat dan warisan buruk dari kaum terdahulu yang telah Allah kecam dalam Al Qur’an. Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah memberikan peringatan yang sangat tajam terhadap fenomena fanatisme individu dan kelompok. Beliau berkata: مَنْ نَصَبَ شَخْصًا كَائِنًا مَنْ كَانَ، فَوَالَى وَعَادَى عَلَى مُوَافَقَتِهِ فِي الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ، فَهُوَ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا "Barangsiapa yang mengangkat seseoran...

Mengenal Puasa Tathowwu'

Setelah sebulan penuh kita menjalani puasa di bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam juga memberi contoh untuk melakukan puasa tathawwu’ . Ini bukan nama sebuah amaliyah baru, melainkan nama lain dari puasa sunnah. Tujuan dari puasa ini adalah dalam rangka muqarrabah , yakni mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apa saja bentuknya, kapan saja waktunya, serta apa keutamaannya? In syaa Allah penjelasannya sebagai berikut: 1. Puasa 6 hari di bulan Syawal Abu Ayyub Al-Anshari meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa." (HR. Muslim) 2. Puasa Senin dan Kamis Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam ditanya mengenai puasa pada hari Senin. Beliau men...

Mantan Penyanyi Kafe Ini Sebar Syubhat Lagi, Umat Islam Harus Tahu!

Membantah Syubhat Riyadh Bajrey Hadahullah Riyadh Bajrey hadahullah seorang mantan penyanyi kafe, dan mantan peminum khamar serta perokok aktif hingga sekarang, lagi-lagi membuat perkatan yang menimbulkan polemik di tengah umat. Sebelumnya dia mengatakan rokok itu halal, sekarang dia Kembali berulah dengan mengatakan bahwa Khamr itu lebih baik daripada membuat kajian berbayar, dan demo itu perbuatan yang menabrak ushuluddin. Nah, sekarang mari kita bedah seputar rokok, khamar, kajian berbayar, kampanye, dan demo. Riyadh Bajrey tentang rokok: “Kami meyakini kehalalannya” Dalam salah satu klarifikasinya ketika videonya sedang viral karena terlihat merokok, Riyadh Bajrey secara gamblang dan meyakinkan menyatakan bahwa rokok itu halal. Pernyataan ini justru sangat bertentangan dengan pandangan mayoritas ulama rabbani kontemporer. Jangankan ulama-ulama yang menjadi rujukan dalam kaidah manhaj salaf, bahkan ulama yang menurut sebagian kelompok dianggap di luar manhaj salaf—yang merokok...